Makalah Laporan Manajerial
MAKALAH
MANAJEMEN PEKANTORAN
LAPORAN
MANAJERIAL
Neri Andhani / 4121611028
Roshy Fitra Caesarini / 4121611011
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
TERAPAN
POLITEKNIK NEGERI BATAM
2017
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna atas segala rahmat
dan Karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Laporan
Manajemen”. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas di mata kuliah
Manajemen Perkantoran.
Ucapan
Terimakasih kami sampaikan kepada yang terhormat dosen Manajemen Perkantoran
kami, Ibu Inggrid Sinaga, S.AB., M.AB yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.
Harapan
penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi kami
khususnya baik dalam pembelajaran maupun penerapannya. Kami menyadari bahwa
dalam penyusunan hasil laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mohon maaf
atas segala kekurangannya dan kami sangat senang hati jika pembaca ingin
memberikan kritik dan saran.
Batam, 22 Agustus 2017
Tim Penulis
DAFTAR
ISI
Daftar Isi
………………………………………………………………………………………… i
Kata Pengantar
……………………………………………………………………………...…... ii
BAB
1 PENDAHULUAN…………………………………………………………………….......
1.1 Latar
Belakang ……...………………………………………………………………………...1
1.2 Rumusan
Masalah …………………………………………………………………………….2
1.3 Tujuan
Pembahasan …………………………………………………………………………..2
BAB
2 PEMBAHASAN .................................................................................................................
2.1 Pengertian
Laporan ……………………………………………………………………….......3
2.2 Fungsi
Laporan …………………………………………………………….............................3
2.3 Jenis
Laporan ……………………………………………………............................................5
2.4 Sistematika
Laporan …………………………………………………………………………..8
2.5
Tata Cara Penyusunan Laporan ………………………………................................................9
2.6
Contoh Laporan Manajerial
……………………....................................................................10
BAB 3 PENUTUP …………………………...…………………………………………………....
3.1 Kesimpulan
……………………………………………………………………………….....17
DAFTAR
PUSTAKA ……………………………………………………………………..........19
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laporan merupakan bentuk komunikasi yang sangat penting bagi
kehidupan sehari-hari. Laporan ini bisa
dilakukan secara tertulis maupun lisan mengenai hal tertentu sesuai dengan
tujuannya. Jenis komunikasi tertulis yang dilakukan oleh organisasi antara lain
adalah surat, memo, laporan, proposal, dan itinerary.
Surat merupakan alat komunikasi dengan organisasi atau orang
di luar organisasi. Memo adalah alat komunikasi informal yang melibatkan
anggota internal, sekarang memo ini digantikan dengan e-mail. Memo lebih
praktis dan hanya menuliskan pokok yang mau disampaikan. Laporan berfungsi
untuk menganalisis dan evaluasi semua aktivitas organisasi dan berkaitan dengan
pengambilan keputusan. Laporan ini lebih bersifat formal dan disertai dengan
data-data yang mendukung.
Proposal bertujuan menyediakan metode untuk mengusulkan
rencana baru atau masalah yang ada. Pemaparan rencana baru tersebut juga
disertai dengan berbagai petimbangan dan data-data untuk mendukung proposal
tersebut. Itinerary bertujuan mencatat
rencana perjalanan. Pada pembahasan kali ini lebih ditekankan pada pembahasan
laporan tertulis. Laporan ini yang secara
resmi dijadikan sebagai sumber informasi, alat pertanggungjawaban dan alat
pengambilan keputusan dalam kehidupan organisasi.
Penyusunan laporan ini sangat penting bagi pegawai
administrasi. Laporan tertulis ini
dibuat oleh sekretaris dan ditujukan kepada pimpinan. Maksud dari laporan ini adalah untuk
meringankan beban dari pimpinan. Maka penting bagi pegawai administrasi untuk
mengetahui dan memahami hal yang berkaitan dengan penyusunan laporan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
itu Laporan?
2. Apakah
fungsi laporan?
3. Apa
sajakah yang termasuk dalam jenis laporan?
4. Bagaimanakah
Sistematika Laporan yang baik dan benar?
5. Bagaimanakah
tata penyusunan laporan yang baik dan benar?
1.3 Tujuan
-
Mengetahui
tujuan dan fungsi laporan manajerial
-
Memahami
aspek-aspek penting dalam pembuatan laporan manajerial
-
Mempunyai
gambaran tentang langkah-langkah penulisan laporan manajerial
-
Melakukan
analisis terhadap laporan manajerial
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Laporan
Menurut pengertian yang umum, laporan adalah suatu dokumen
sebagai hasil serangkaian kegiatan mencari dan menyajikan informasi mengenai
suatu hal tertentu. Sedangkan laporan manajerial adalah sejenis laporan yang
bertalian dengan urusan tertentu dalam lingkungan suatu organisasi formal yang
dibuat untuk keperluan pimpinan organisasi untuk membuat keputusan dan
selanjutnya melakukan tindakan.
Secara
terperinci laporan manajerial mempunyai peranan sebagai berikut :
1.
Bagi
organisasi laporan manajerial memberikan gambaran menyeluruh bagi perkembangan
organisasi serta kelebihan dan kekurangannya.
2.
Bagi
pelaksanaan tugas, laporan manajerial dapat menunjukkan sesuatu yang perlu
disempurnakan untuk kegiatan organisasi.
3.
Bagi
manajer, laporan manajerial dapat menyediakan berbagai data untuk membuat
keputusan dan tindakan selanjutnya yang jitu.
4.
Bagi
petugas organisasi sbg pelaksana, laporan manajerial dapat menjadi sarana untuk
menyampaikan ksimpulan penting dan menyampaikan gagasan baru kepada atasannya.
2.2 Fungsi Laporan
-
Sebagai
sarana komunikasi vertical
-
Sebagai
alat pertanggung jawaban
-
Memberikan
informasi penting
-
Sebagai
bahan untuk pengambilan keputusan
Syarat
atau kualitas yang harus dipenuhi sebuah laporan manajerial, yaitu:
1.
Kecermatan
(accuracy).
Laporan manajerial digunakan
pimpinan untuk mengambil keputusan. Oleh karena itu, laporan harus cermat dan
sesuai kondisi lapangan.
2.
Ketepatan
waktu (timeliness).
Faktor waktu merupakan hal penting
dalam pengambilan keputusan. Nilai kepentingan laporan akan merosot karena
laporan tidak selesai tepat waktu.
3.
Kecukupan
(adequacy).
Faktor ini berkaitan dengan cakupan
masalah dalam laporan. Cakupan masalah kurang mencukupi, maka pemecahan masalah
tidak akan tepat.
4.
Kesederhanaan
(simplicity).
Laporan dapat menyederhanakan
permasalahan dan pemecahannya, dengan bahasa yang mudah dimengerti sehingga
tidak terjadi kesalahan penafsiran dengan tujuan laporan.
5.
Kejelasan
(clarity).
Penggunaan bahasa yang jelas dan
tepat sehingga memudahkan manajer untuk mengerti tujuan laporan sehingga
memudahkan pula untuk pengambilan keputusan.
Demikian pemaparan tentang pengertian dari laporan dan
manfaat dari laporan. Pembuatan laporan tidak asal-asalan tetapi juga berdasar
syarat kualitas yang sudah disebutkan di atas.
2.3 Jenis Laporan
Terdapat berbagai macam laporan yang semuanya tergantung
pada kualifikasi yang digunakan, yaitu:
1.
Berdasarkan
waktu penyampaian ada dua hal yaitu laporan rutin dan laporan
incidental.
·
Laporan rutin adalah laporan yang dibuat secara
rutin menurut waktu tertentu, misalnya mingguan, bulanan atau triwulan.
Biasanya berupa informasi dengan pelaksanaan aktivitas pada satuan organisasi
tertentu.
·
Laporan incidental merupakan laporan yang dibuat
dengan waktu yang tidak terjadwal tetap.
2.
Berdasarkan
cara penyampaian dibedakan menjadi 3 hal yaitu laporan lisan, laporan
tertulis dan laporan visual.
·
Laporan
lisan dilakukan
dengan lisan atau lewat telefon. Laporan ini lebih bersifat hal-hal yang
praktis informatif dan singkat.
·
Laporan
tertulis dilakukan
dengan membuat laporan ditulis dan dengan disertai data-data yang mendukung.
Laporan ini bisa digunakan untuk laporan formal dan informal. Harapan dengan
laporan ini adalah informasi yang disajikan lebih terstruktur dengan analisis
mendalam.
·
Laporan
visual merupakan
laporan dengan menggunakan gambar entah lukisan, foto, film, slide dan
lain-lain. Laporan ini biasa ditemukan pada berita di televisi atau film
dokumentasi.
3.
Berdasarkan
bentuk dapat diklasifikasikan dalam 3 bentuk laporan yaitu :
·
Berbentuk
surat dan hanya
berisi point tertentu saja,
·
Berbentuk
formulir dengan
bentuk dan format yang tetap. Laporan bentuk ini dipakai untuk laporan yang
bersifat rutin.
·
Berbetuk
karangan atau naskah.
Laporan ini untuk kepentingan formal misalnya skripsi, thesis, disertasi dan feasibility
study.
4.
Berdasarkan
sifat penyajian dapat diklasifikasikan dalam 2 sifat yaitu laporan informal dan laporan formal.
·
Laporan
informal biasanya
diwujudkan dalam bentuk e-mail, memo, atau surat dengan tidak mengikuti aturan
pembuatan laporan pada umumnya, dan sering tidak disertai dokumen yang
mendukung materi laporan.
·
Laporan
formal dibuat
dengan analitis, dengan aturan resmi dan dokumen resmi. Pembuatan
data harus sesuai dengan yang sebenarnya karena kesalahan data dapat berdampak
pada kesalahan kesimpulan atau rekomendasi. Subyektifitas pembuat laporan tidak
boleh dimasukkan agar laporan tetap bersifat benar dan obyektif.
5.
Berdasarkan
maksudnya, laporan dapat dibedakan atas ada tidaknya tingkat analisis dalam
laporan. Hal itu dibagi dalam laporan
informatif, laporan rekomendasi,
laporan pertanggungjawaban, laporan analitis, laporan perkembangan dan laporan studi kelayakan.
·
Laporan
informatif adalah laporan yang bersifat memberikan informasi tentang
sesuatu hal. Pelapor tidak diharuskan memberikan analisis atau rekomendasi
terhadap informasi yang dilaporkan.
·
Laporan
rekomendasi adalah laporan yang berisi informasi yang menyatakan
pendapat si pelapor berupa penilaian atau tindak lanjut dari penilaian terhadap
sesuatu hal secara sekilas.
·
Laporan
pertanggungjawaban adalah laporan kepada atasan yang berisi mengenai laporan
kinerja kegiatan tertentu yang meliputi proses, keberhasilan atau kegagalan,
faktor penghambat dan pendukungnya.
·
Laporan
analitis Berisi selain informasi juga memberikan sumbangan pemikiran
terhadap pimpinan berdasarkan analisis yang mendalam.
·
Laporan
perkembangan berisi laporan kemajuan pelaksanaan suatu program atau
kegiatan. Laporan ini juga berupa evaluasi pelaksanaan suatu program dan
mengetahui sejauh mana kegiatan sudah terlaksana dan dampak yang dikehendaki
dan tidak dikehendaki untuk perencanaan selanjutnya.
·
Laporan
studi kelayakan dibuat berdasar adanya permasalahan khusus dan pemecahannya.
Laporan ini menganalisis secara mendalam guna pengambilan keputusan atas dasar
penilaian layak dan tidak layak. Isinya juga disajikan alternatif solusi dan
kemudian dievaluasi guna menentukan pilihan yang terbaik dari berbagai
alternatif.
2.4 Sistematika Laporan
Secara umum, laporan terdiri dari beberapa bagian, yaitu
pendahuluan, isi laporan dan pembahasan, serta penutup atau kesimpulan.
Sistematika laporan adalah sebagai berikut:
a) Pendahuluan.
Pendahuluan
memuat latar belakang masalah dan rumusan masalah, tujuan penulisan laporan,
ruang lingkup dan sistematika laporan. Dalam tujuan penulisan ini harus
berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas.
b) Isi Laporan dan Pembahasan
Isi
laporan sering disebut tubuh laporan atau isi utama laporan. Isi laporan
ditentukan masalah, maksud atau tujuan laporan. Isi laporan pada tiap-tiap
laporan berbeda-beda. Isi laporan informasi berupa informasi tertentu yang
mengacu permasalahan, sedang isi laporan analisis atau laporan studi kelayakan
berisi informasi didukung data yang valid dan terpercaya untuk rekomendasi yang
diberikan.
c) Penutup
Bagian
penutup adalah bagian akhir dari laporan yang tidak mengandung analisis. Jika
suatu laporan mengandung analisis, bagian akhir laporan akan berupa kesimpulan
yang berisi penilaian positif atau negatif, baik atau buruk, berhasil atau
kurang berhasil, untung atau rugi atau gabungan dari kesemuanya itu. Pelapor
dapat memberikan kesimpulan jika dia melakukan analisis. Bila pada bagian
kesimpulan menyebutkan kekurangan, maka harus memberikan solusi pemecahan
(saran) yang jelas dan bersifat operasional serta diungkapkan beberapa
konsekuensinya.
2.5 Tata Cara Penyusunan Laporan
Agar suatu laporan
dapat berfungsi sebagaimana mestinya maka tata cara penyusunan laporan dimulai sebagaimana
berikut:
- Tahap persiapan
Pada tahap awal ini harus terjawab beberapa pertanyaan
penting seperti hal apa yang akan dilaporkan? Mengapa hal itu dilaporkan? Kapan
laporan akan disampaikan? Data apa yang penting, baik sebagai data utama maupun
data pendukung? Dengan terjawabnya beberapa pertanyaan ini, maka dapat
dirumuskan secara jelas latar belakang dan masalah laporan, tujuan laporan,
target waktu laporan, data yang relevan untuk disajikan, dan sumber-sumber
data.
- Pengumpulan dan penyajian data
Setelah pertanyaan dia atas terjawab, maka langkah
berikutnya adalah merencakan pengumpulan dan penyajian data. Dalam proses
pengumpulan data harus selalu mengacu pada permasalahan dan tujuan yang telah
ditetapkan. Data dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik sumber primer
maupun sumber sekunder. Sumber-sumber primer antara lain wawancara, hasil
diskusi, hasil pengisian daftar pertanyaan (kuisioner), dan hasil observasi
langsung. Sedangkan sumber-sumber data sekunder diantaranya adalah data hasil
perjalanan dinas pimpinan dan akomodasinya, data yang dihimpun dari hasil
rapat, buku-buku pedoman baik pedoman organisasi maupun pedoman kerja, surat
keputusan dan peraturan lainnya, serta data yang ada dalam organisasi yang
tergantung pada materi yang akan dibahas, seperti data tentang kepegawaian dan
data keuangan. Setelah dikumpulkan, kemudian data itu dikelompokkan, data mana
yang menjadi bahan utama dan data pendukung atau penunjang.
- Sistematika laporan
Tahap berikutnya adalah menentukan bagian-bagian utama
laporan atau lazim disebut sistematika laporan, kemudian sub-subbagian laporan
yang nantinya akan dijabarkan lebih lanjut dalam kalimat-kalimat.
- Penulisan laporan
Pada tahap penulisan laporan harus mengacu pada sistematika
yang telah ditetapkan sehingga laporan tersebut dapat tersaji secara runtut,
mudah dipahami, dan enak dibaca.
2.6 Contoh Laporan Manajerial
BAGIAN I
PROFIL
SINGKAT PERUSAHAAN
1.1 Profil
Singkat Perusahaan
PT Mitra Adiperkasa Tbk dengan kode
saham MAPI yang berdiri pada tahun 1995 merupakan perusahaan ritel gaya hidup
terdepan di Indonesia dengan 1.234 toko ritel dan memiliki jaringan ritel
tersebar di 42 kota di Indonesia. Dengan jumlah karyawan lebih dari 15.000 PT
Mitra Adi Perkasa juga memiliki portofolio lebih dari 100 merek. Perusahaan ini
memiliki 75 ritel konsep dalam bidang department
store, fashion, aktif (olahraga, golf, leisure, dan anak), makanan dan minuman, supermarket, dan gaya
hidup.
Visi PT Mitra Adi Perkasa adalah
untuk menjadi perusahaan ritel top marketing di Indonesia dalam bidang lifestyle yang merek dan produknya
berkualitas.
Misi PT Mitra Adi Perkasa adalah
berusaha melebihi aspirasi pelanggan setia perusahaan dengan memberikan produk
yang terbaru dan lebih inovatif, pengalaman belanja yang menarik disegala
suasana, pelayanan yang memuaskan, dan mendapatkan harga terbaik.
BAGIAN 2
ANALISIS
PERUSAHAAN
2.1 Analisis
Perusahaan
2.1.1 Aspek Organisasi
Keorganisasian PT Mitra Adi Perkasa
2.1.2 Budaya
Organisasi Perusahaan
PT Mitra Adi Perkasa memiliki budaya organisasi yang
mengedepankan inovasi, keunggulan dalam bekerja, transparansi, tanggungjawab,
independensi, serta kewajaran dalam perusahaan. MAP senantiasa mengutamakan
profesionalisme dalam bekerja. Pengambilan keputusan dalam perusahaan selalu
berdasarkan pada prinsip kewajaran melalui persiapan struktur hierarki yang
sistematis.
2.1.3 Aspek
Pemasaran
Outlet-
outlet yang dimiliki oleh PT Mitra Adi Perkasa meliputi,
1) Department
Store
Outlet- outlet yang termasuk dalam bagian Department Store meliputi: Lotus,
Sogo, Debenhams, dan Seibu.
2) Active
·
Sport ; Outlet- outlet yang termasuk dalam bagian
Sports meliputi, Planet Sports, Sport, Station, Adidas, Reebok, The Sports
Warehouse, The Athlete’s Foot, Converse, dan Golf House.
·
Kids ; Outlet- outlet yang termasuk dalam bagian Kids
meliputi: Barbie, OshKosh B’gosh, Stride Rite, Kidz Station.
·
Leisure ; Outlet- outlet yang termasuk dalam bagian Leisure
meliputi: Payless ShoeSource, Rockport, dan Skechers.
3) Fashion
Outlet- outlet yang termasuk dalam bagian Fashion meliputi: Max&Co,
MaxMara, MeeToo, Staccato, Lacoste, Kipling, Dorothy Perkins, Bershka, Next,
Nautica, Miss Selfridge, Marks&Spencer, Nine West, TOPMAN, Steve Madden,
Desigual, Pull&Bear, TOPSHOP, ZARA, Pretty Fit/Beetle Bug, Pandora,
Stradivarius, Warehouse, New Look, Diva, Hoss Intropia, Spanx, BCBMAXAZRIA,
Camper, DKNY, H.E. BY MANGO, Linea, Loewe, Massimo, dan Dutti.
4) Lifestyle
Outlet- outlet yang termasuk dalam bagian Lifestyle meliputi: Alun-Alun
Indonesia, H2O, Kinokuniya, Samsonite, Swatch, TUMI, Travelogue, American
Tourister, dan Crabtree&Evelyn.
5) Supermarket
Outlet yang termasuk dalam bagian Supermarket yaitu: The Food Hall.
6) Food and
Beverage
Outlet- outlet yang termasuk dalam bagian Food and Beverage meliputi:
Burger King, Cold Stone Creamery, Domino’s Pizza, Starbuck, Chatterbox, dan
Pizza Marzano.
2.1.4 Aspek
Operasional
Permintaan akan barang-barang mewah
di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini justru
menguntungkan bagi perusahaan ritel seperti Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI) yang
memperkirakan pendapatan di tahun ini sekitar Rp 6,67 triliun.
Periset e-Trading Securities Andrew
Argado mengungkapkan permintaan konsumen yang tetap tinggi didukung oleh
ekspansi MAPI, serta naiknya produk domestik bruto Indonesia yang
ditunjukkan oleh konsumsi domestik dan pendapatan per kapita akan meningkatkan
performa perseroan.
Untuk meningkatkan performa itu,
MAPI tidak boleh fokus pada pembukaan outlet-outlet di pusat perbelanjaan saja,
melainkan mengembangkan strategi dengan membuka outlet di kantor-kantor. Saat
ini, MAPI sudah mengantongi 100 merek terkenal dan mengoperasikan 1.108 outlet
per Mei 2012.
MAPI sudah mendominasi pasar ritel
premium serta memperoleh harga sewa yang rendah dari pengembangan mall
tersebut. Oleh sebab itu keunggulan ini menjadi penghalang bagi pesaing untuk
memasuki industri ritel di Indonesia.
Untuk mendukung performa itu, MAPI
mengembangkan infrastruktur, meningkatkan pemasaran Awalnya, MAPI mengelola
outlet dengan konsep olahraga. Berkembang menjadi department store yang
berisikan pakaian anak-anak, pengelola makanan dan minuman serta produk gaya
hidup lainnya. MAPI terus melengkapi portofolio di mal yang sudah ada maupun
baru dikembangkan. Pilihan portofolio pun harus selektif. dengan menciptakan
iklan, dan menjalin kerjasama dengan bank.
Awalnya, MAPI mengelola outlet
dengan konsep olahraga. Berkembang menjadi department store yang berisikan
pakaian anak-anak, pengelola makanan dan minuman serta produk gaya hidup
lainnya.
Dalam tiga
bulan pertama tahun 2012, MAPI sudah mencatatkan laba operasional sekitar Rp113
miliar, naik 37% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp82 miliar.
Laba bersih turut naik 33% menjadi Rp58 miliar. Bila melihat performa saham
MAPI, dibandingkan dengan industri sejenis, laba usaha per saham MAPI relatif
lebih rendah. Nilai wajar saham MAPI Rp7.210 atau mengindikasikan potensi
upside 4,5% yang mencerminkan PE 27,6 kali.
2.1.5 Aspek
Sumber Daya Manusia
Grafik 2.2.4
Jumlah Tenaga Kerja MAPI Tahun 2004-2012
2.2.4.1 Pemberdayaan dan Perencanaan Human Capital
Pembinaan secara berkesinambungan pada semua jabatan
dalam situs pengembangan kualitas diri, adalah prioritas utama HRD, sebagai
refleksi terhadap tingginya ekspektasi publik terhadap kinerja perusahaan maka telah dilakukan berbagai aktivitas
strategis antara lain :
o
Melakukan program Job Evaluation
o
Implementasi Human Resources Information System
o
Pengembangan dan pengintegrasian wadah Learning
& Development Center
2.2.5 Aspek Keuangan
Laporan
Kesehatan Keuangan PT Mitra Adi Perkasa Tahun 2007-2012
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Telah diuraikan di atas berbagai
hal berkaitan dengan laporan manajerial.
Laporan ini sangat penting bagi pegawai administrasi. Pegawai administrasi
harus mengetahui dan memahami hal yang berkaitan dengan penyusunan laporan.
Laporan yang memiliki fungsi: komunikasi,
pertanggungjawaban, informasi, pengawasan, dan pengambilan keputusan dalam
kehidupan organisasi.
Laporan Manajerial yang baik
hendaknya memenuhi syarat-syarat mengenai mutu sebagai berikut :
1)
Kecermatan
2)
Ketepatan waktu
3)
Kemadaian
4)
Kesederhanaan
5)
Kejelasan
Jika kelima hal tersebut terdapat dalam laporan yang dibuat maka akan
memudahkan bagi :
1)
Organisasi → memberikan gambaran menyeluruh bagi
perkembangan organisasi serta kelebihan dan kekurangannya.
2)
Bagi pelaksanaan tugas → dapat menunjukan
sesuatu yang perlu disempurnakan untuk kegiatan organisasi.
3)
Bagi manajer → dapat menyediakan berbagai data
untuk membuat keputusan dan tindakan selanjutnya yang tepat sasaran.
4)
Bagi petugas organisasi sebagai pelaksana →
dapat menjadi sarana untuk menyampaikan ksimpulan penting dan menyampaikan
gagasan baru kepada atasannya.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Administrasi Manajemen Modern – Badri Munir Sukoco
HELPFULL FOR US
BalasHapus